Terorisme dan Bom Bunuh Diri di Surabaya


Terorisme adalah puncak aksi kekerasan. Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase. Korban tindakan Terorisme seringkali adalah orang yang tidak bersalah. Dan pelakunya disebut dengan TERORIS.


Berbagai polemik yang telah terjadi di negeri ini semakin mendorong saya untuk menulis sebuah opini yang saya rasa tidak sekelas dengan opini para Politikus, ini hanya jeritan seorang awam ilmu yang mempunyai sedikit hati nurani bagi sesama.


Kejadian yang telah menimpa kota Surabaya pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2018 yang bertepatan dengan hari beribadah kaum Nasrani, telah menggemparkan masyarakat Surabaya pada umumnya dan kaum Nasrani yang sedang menjalankan ibadah pada saat itu pada khususnya.


Sumber Dok: Liputan6.com


Bom bunuh diri yang dilakukan seorang teroris dilanisir sebagai ancaman semua warga Indonesia ini telah memberi dampak yang sangat serius. Ledakan pertama, pukul 07.30 terjadi di Gereja Santa Maria, Ngagel. Disusul kemudian ledakan GKI Diponegoro dan GPPS Sawahan. Yang telah menewaskan beberapa korban dan beberapa juga luka parah, menurut data yang diperoleh merdeka.com, jumlah total korban meninggal dunia adalah 11 orang, korban luka berjumlah 41 orang. Korban luka mendapat perawatan di dua rumah sakit, yakni, RS Bhayangkara dan RS Dokter Sutomo. Menurut Barung, beberapa anggota Polri juga menjadi korban ledakan bom gereja. Sumber: Liputan6.com.


Sumber Dok: Liputan6.com


Betapa sangat kejamnya perlakuan ini, betapa sangat tidak berperasaan sama sekali dalang dibalik semua kejadian ini. Sebenarnya apa yang mereka harapkan dan inginkan? Terpecahbelah-nya dunia?, lantas kalau sudah pecah dia akan menjadi raja dan penguasa dunia?


Teroris yang kental dan identik dengan ras dan agama tertentu ini juga merupakan bagian langkah adu domba antar umat, Islam adalah agama yang sangat berpengaruh besar terhadap berkembangnya dunia dari zaman khalifah sampai pada era sekarang ini. Tentu saja mereka sang pemilik hati tak bernurani itu mengkambinghitamkan agama ini. Mereka berusaha memecah belah dan merusak nama baik umat Islam yang sebenarnya jauh dari sifat kekerasan dan kekejian seperti yang mereka lakukan.



“ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An- Nisa: 93).



Islam mengutuk keras segala bentuk kekerasan, segala misi para ulama terdahulu yang sangat membela dan melindungi semua makhluk tak terkecuali, adalah contoh dari apa yang diajarkan agama Islam.


Misi Kemanusiaan Menyelamatkan Orang Tertindas yang dilakukan oleh Sultan Bayazid II,


Sultan Bayazid II dan pasukannya tidak hanya menyelamatkan saudara seiman saja. Pasukan Islam juga menyelamatkan orang-orang Yahudi yang terusir. Saat itu, lebih dari 150.000 orang-orang Yahudi dibawa menuju wilayah Turki Utsmani yang aman untuk mereka. Sultan pun telah mengirim surat perintah ke seluruh wilayahnya bahwa para pengungsi harus disambut dengan terbuka. Artikel oleh: www. KisahMuslim.com.



Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din (Agama Allah) dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran
.

Entah apa yang melatarbelakangi para pelaku bom bunuh diri ini dengan menyebut dirinya sedang berjihad dan sedang melaksanakan perintah Allah SWT, dengan cara menewaskan orang-orang yang tidak bersalah. Mengatas namakan agama dan berkedok sebagai seoarang hamba Allah yang takwa, dan yang paling membuat sebal lagi, dalam setiap aksinya mereka mengumandangkan takbir.



“Kasihilah orang-orang yang berada diatas bumi, niscaya Dia (Allah) yang berada di atas langit akan mengasihi kamu. (HR. At- Tirmidzi, no. 1924)



Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga kita dari berbagai ancaman termasuk ancaman adu domba. Kejahatan yang dibalas kejahatan pula adalah sebuah akhlak ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlak buaya, tetapi kalau kejahatan dibalas kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin)


Lantas siapa saja yang berhak mendapatkan hukuman dan berhak diperangi? Kaum Nasrani yang lemah atau mereka yang belum tahu tentang kebenaran? Sesungguhnya Allah telah jelas-jelas menuangkan segala peraturan agama Islam secara lengkap dalam beberpa ayat Al-Quran dan Al- Hadist.



“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah  menyukai orang-orang yang berlaku adil” ( al- Mumtahanah/60:8)



Maka siapa saja yang berada diatas muka bumi ini baik itu seseorang yang jahat sekalipun, kita sebagai umat Islam wajib membantu dan mengasihinya, menasihatinya dikala salah, sesungguhnya tidak ada kaum yang sangat keras hatinya kecuali Iblis.


Semoga seluruh umat yang ada diatas muka bumi ini menjadi saudara, damai dan saling mengingatkan dijalan yang benar, serta tidak mudah tersulut emosi yang menimbulkan perpecahan antar sesama.



Islam adalah agama yang benar,

NKRI harga mati, bravo Polri,







SECERCAH SENJA, Ratna Dias




































Terorisme dan Bom Bunuh Diri di Surabaya Terorisme dan Bom Bunuh Diri di Surabaya Reviewed by Ratna Dias on Mei 13, 2018 Rating: 5

4 komentar:

  1. Ya Allah salut mb, mb Nana fast respon banget. Love mb Nana... sepakat mbak. Harus benar2 dicari siapa dalang dibalik semua ini. Sungguh ini bukan ajaran Islam!

    Jihad adalah kewajiban agung, bukan pembunuhan secara serampangan!

    Semoga Al-haq segera Allah singkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya mb faiq, tergetar melihat saudara kita yang di Surabaya. Membayangkan itu semua terjadi pada kita dan keluarga

      Hapus
  2. Semoga para teroris membaca artikel smen dan tersadar akan perbuatan mereka yg salah walopun itu mgkin agak mustahil karena hati mereka adalah hati ibliss.. .Walopun wujud mereka manusi

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.