Edukasi Kopi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Bersama Saudagar Kopi Se Indonesia

Peserta Edukasi Wakil Jember


Mengenal Kopi

Kopi adalah salah satu komoditi perkebunan di Indonesia yang hasilnya lumayan dapat membantu devisa negara. Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah Brazil dan Vietnam. Dengan menyumbang sekitar 6% dari total produksi kopi didunia. Dan Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar keempat dunia.

Jember adalah salah satu kota yang menjadi icon perkebunan kopi dan kakao dengan didirikannya pusat penelitian kopi dan kakao yang bertempat di kebun renteng kecamatan Jenggawah Jember. Perkebunan tersebut dinaungi oleh BUMN yang bernama PTPN, yaitu Perseroan Terbatas Perkebunan Negara.

Di Puslit tersebut kita dapat mengenal lebih banyak mengenai dunia kopi kakao dari hulu hingga hilir. Prosesnya pun sangat modern sehingga menghemat waktu dan tenaga. Selain itu pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia ini juga sering mengadakan edukasi-edukasi meliputi dunia kopi kakao dan perdagangannya.



Dan tentunya itu semua tidak gratis...apakah membayar? Jawabannya tidak...mereka mengadakan semacam kompetisi untuk menjaring beberapa orang yang memang benar-benar mempunyai niat dalam pengembangan edukasi yang di sampaikan nya tersebut.

Disini saya akan mengutip sedikit tentang edukasi kopi nya. Karena untuk masyarakat pada umumnya masyarakat Jember lebih mudah dalam pengelolaan serta penjualannya dibandingkan kakao.

Dulu, saya kuliah ambil jurusan Perkebunan, yang berhubungan pula dengan dunia kopi mulai dari pembibitan hingga panen bahkan sampai tahap ekonomi nya. Disana saya mulai mengenal dunia perkebunan yang pada saat itu sangat popular. Bukan hanya kopi dn kakao saja yang dipelajari, ada tembakau, panili, sampai pada kapas dan kelapa sawit.

Kenapa saya hanya ingin membahas kopi saja? jawabannya karena kopi lebih memasyarakat dibanding product perkebunan yang lain

Pada umumnya di Indonesia hanya terdapat varietas kopi saja, namun dalam perkembangannya didata terdapat sekitar 30 lebih jenis kopi diberbagai pelosok nusantara.
Saya hanya mencoba menjelaskan inti variety nya saja. Kopi yang ada di Indonesia menurut yang saya ketahui hanya terdiri dari 3 varietas saja, diantaranya robusta, arabika dan liberica.






Kopi Arabica

Kopi jenis ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700-1700 mdpl. Suhu yang dimiliki adalah 16-20 °C. Yang perlu diketahui mengenai jenis kopi ini adalah mengenai aspek kepekaan terhadap jenis penyakit karat daun atau lebih dikenal dengan HV atau Hemileia Vastatrix. Ini terutama bila ditanam pada daerah yang memiliki elevasi kurang dari 700 mdpl.

Yang perlu diketahui selanjutnya adalah asal dari kopi tersebut. Faktanya, kopi ini berasal dari negara Etiopia dan juga Brasil. Kedua negara tersebut menguasai 70% pasar kopi secara global pastinya. Anda dapat pula menemukan banyak jenis kopi lain yang berasal dari kedua negara tersebut pastinya.

Ciri-ciri kopi Arabica adalah aroma yang wangi, hidup pada daerah yang dingin dan sejuk, memiliki rasa yang sedikit asam, rasa kental dimulut, pahit, dan juga memiliki tekstur lebih halus.


Kopi Robusta

Sedangkan untuk kopi robusta, ini merupakan keturunan dari beberapa jenis spesies kopi. Mengenai kualitas dari buah kopi, faktanya ini lebih rendah dibandingkan dengan kopi Arabika dan juga Liberika. Kopi jenis ini menguasai sekitar 30% pasar dunia.

Mengenai asal dari kopi tersebut, ini banyak terdapat di Columbia, Indonesia, dan juga Filipina. Lalu apa ciri-ciri dari kopi tersebut? Orang biasanya akan menjumpai rasa yang lebih menyerupai cokelat. Bau yang dihasilkan juga manis. Tekstur dari kopi ini cenderung kasar dan memiliki warna yang bervariasi. Mungkin Anda perlu juga mengetahui ciri-ciri dari pohon Robusta.

Pohon Robusta lebih rentan diserang serangga. Ini bahkan tumbuh pada daratan rendah yaitu sekitar 700 m dpl. Jumlah biji kopi yang dihasilkan juga lebih tinggi. Untuk proses berbunga, diperlukan waktu hingga 10 bulan yang nantinya menjadi buah. Jenis kopi ini berbuah pada suhu udara yang lebih hangat.


Kopi Liberica atau exelsa

Kopi liberika adalah jenis kopi yang dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica. Kopi ini disebut-sebut berasal dari tanaman kopi liar di daerah Liberia. Padahal sebenarnya ditemukan juga tumbuh secara liar di daerah Afrika lainnya.

Kopi liberika dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia pada abad ke-19. Kopi ini dikembangkan untuk menggantikan tanaman arabika yang terserang wabah penyakit karat daun. Namun upaya tersebut kurang berhasil karena tanaman kopi liberika mengalami hal yang sama.

Saat ini kopi liberika ditanam secara terbatas di negara-negara Afrika dan Asia. Secara global produksinya jauh dibawah arabika dan robusta. Di Indonesia kopi liberika bisa ditemukan di daerah Jambi dan Bengkulu. 

Sebagian besar hasil produksi liberika dari tempat tersebut di ekspor ke Malaysia.
Sejarah budidaya

Seperti sudah disinggung sebelumnya, nama liberika diambil dari nama tempat ditemukannya jenis kopi ini yakni di daerah Liberia. Walaupun sebenarnya jenis kopi ini ditemukan juga di daerah lainnya di Afrika. Pada tahun 1878 Belanda membawa kopi liberika ke Indonesia untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang rusak terserang penyakit karat daun atau Hemelia vastatrixi (HV).

Liberika diketahui lebih tahan terhadap penyakit HV dibanding arabika. Namun pada tahun 1907 tanaman liberika mengalami hal yang sama dengan arabika. Hampir semua perkebunan kopi liberika yang terletak di dataran rendah rusak terserang HV. Selanjutnya pemerintah Belanda mengganti liberika dengan jenis robusta.1

Daya tahan kopi liberika terhadap penyakit HV lebih baik dibanding arabika namun tidak setahan kopi robusta. Saat ini liberika ditanam secara terbatas, tidak sebanyak arabika atau robusta. Tanaman kopi ini kurang disukai petani karena rendemen hasil pengolahan buahnya rendah.

Di Indonesia, kopi jenis ini bisa ditemukan di daerah Jambi dan Bengkulu. Di Jambi, produsen liberika terkonsentrasi di wilayah Tanjung Jabung.







Edukasi Kopi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Bersama Saudagar Kopi Se Indonesia Edukasi Kopi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Bersama Saudagar Kopi Se Indonesia Reviewed by Ratna Dias on Maret 07, 2018 Rating: 5

4 komentar:

  1. Kopi enak menurutq itu kopi gayo aceh, pahit ada sedikit asam mbak.. tp yda lama ga nyicipin kopi semenjak nikah :)

    BalasHapus
  2. wushhh penikmat kopi gayo mb karin ya..

    BalasHapus
  3. mbak, tambahin pengalaman mb Nana pas disana dong, ngpain aja, asik2an apa, sama suasana Puslit bagi yg belum pernah, hehe

    BalasHapus
  4. Wkwk ya belajar kopi aja mb, selama 2 hari plus kompetisi mendapatkan tenant

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.