“Menulis” kata ini identik dengan kutu buku atau orang pinter, iya sih dulu waktu masih kecil sayapun
menganggapnya begitu. Karena seseorang yang sudah mendapat gelar seorang penulis
pun adalah orang orang yang suka bergelut dengan dunia pena. Dulu, menulis
diatas kertas adalah suatu pilihan yang memang harus dilakukan oleh para
penggemar pena, bahkan sampai ada sebutan sahabat pena. Ketika itu saya masih
duduk dibangku sekolah dasar. Menulis cerpen, menulis puisi bisanya hanya
dibaca teman sekelas dan keluarga. Keinginan untuk diorbitkan saja hanya angan - angan, karena sifat saya yang sangat kurang percaya diri maka karya - karya
terpendam itu hanya menjadi tumpukan dimeja belajar.
Dunia tulis menulis bagi saya hanya buat koleksi saja. Dulu masih
duduk di sekolah lanjutan pertama, masih musim menulis curhatan dalam sebuah
diary, saya saja punya diary lebih dari satu hehe, entah apa saja ya isinya, agak -
agak lupa, jadi malu sendiri kalau ingat
apa saja yang ditulis. Kalau diingat - ingat saat itu adalah saat yang paling
kompleks, antara menuai rasa, mencari jati diri dan ketidakstabilan emosi,
wkwwkk ya maklumlah namanya juga nak kanak children.
Seiring berkembangnya waktu muncullah apa yang dinamakan handphone,
awal - awal nya masih agak - agak asing sih,
secara harganya pada saat itu wow banget, dan hanya anak - anak orang kaya saja
yang mampu memilikinya. Sementara pada saat itu saya hanya tahu tentang telepon
rumah. Handphone vs telepon rumah? Ahhh jauh banget perbandingannya walaupun salah satu fungsinya hampir sama yaitu
sebagai alat komunikasi. Telepon rumah hanya bisa digunakan sebagai alat
pemanggil dan menerima panggilan saja, nggak bisa buat menuangkan rasa ingin
menulis, atau bahasa kekiniannya adalah chatting.
Awal mula bahasa chatting saya dapat dari salah satu aplikasi seru
yang dulu hanya saya dapat lewat warnet, bisa dibilang dulu anak warnet, sukanya
berkunjung ke warnet sampe larut malam. Untuk membeli seperangkat komputer
jadul saja dulu itu rasanya mahaaal sekali dan nggak semua anak bisa memilikinya,
bahkan saking pinginnya praktek mengetik setiap hari harus mau menjaga lab
komputer sekolah, haha...pada saat itu guru komputernya bernama pak Hari.
Semakin hari dunia tekhnologi semakin cepat berkembang, bahkan
handphone bisa dimiliki oleh beberapa anak walaupun pada saat itu masih type
batu bata..wwkwk taulah ya yang model kayak gimana. Melonjak waktu sedikit
berubah pula kearah yang lebih keren, yaitu type poliponik yang ada bunyi - bunyi musiknya. Memegang Hp dengan type seperti itu dulu rasanya sangat
beruntung sekali, secara melihat yang lain ada yang masih belum diberi
keberuntungan untuk memilikinya. Dengan memiliki type model handphone baru itu,
terkadang segala isi hati, curhat dll bisa saya ketik dalam sebuah dokumen, dan
berharap nggak ada yang baca.
Kegiatan tulis - menulis biasa saya lakukan dengan mengerjkan laporan,
proposal, riset,dll. Tidaklah sehebat mbak - mbak yang disebut penulis pada jaman
itu, seperti menulis sebuah karya ilmiah
misalnya, saya hanya anak sederhana yang hidup pula dari keluarga sederhana,
tidak ada satupun dari keluarga saya yang mendalami dunia tulis - menulis atau
seorang pendidik. Jadi hidup ya datar saja seperti anak - anak pada umumnya.
Sekolah, mengikuti pelajaran, ngaji, dan malamnya belajar. Setiap hari
kegiatannya sama.
Sampai saat inipun dunia tekhnologi bagi saya adalah dunia yang sangat
aneh, bahkan mau belajar dan mengikutinya kadang masih mikir 1000 kali, karena
apa? karena saya orangnya model nggak sabaran dalam menjalani sesuatu sedangkan
mendalami sebuah ilmu tekhnologi bagi saya membutuhkan kesabaran dan telaten. sampai
pada akhirnya saya sempat bertemu dengan seseorang yang bilang kalau ngeblog itu
asik, bisa mengisi waktu yang gundah, bisa menuangkan ide - ide, dan juga bisa
berpenghasilan.
Lama berjalannya waktu saya belum menemukan rekan yang mau mengajarkan saya bagaimana caranya ngeblog itu. Secara, rasanya sudah terlambat sekali bila dibandingkan dengan anak anak muda zaman now, maklumlah kegiatan emak emak setiap hari hanya berhadapan dengan cuciian kotor, dapur dan popok. Gak ada waktu buat buka - buka laptop, bahkan setelah resign dari kerjaan rasanya tangan dan jari - jemari ini kaku mau ketik - mengetik. Bahkan ilmu yang dulu pernah didalami hampir semuanya lupa, apalagi ilmu yang baru nyaris nggak nyantol alias lemot.
Lama berjalannya waktu saya belum menemukan rekan yang mau mengajarkan saya bagaimana caranya ngeblog itu. Secara, rasanya sudah terlambat sekali bila dibandingkan dengan anak anak muda zaman now, maklumlah kegiatan emak emak setiap hari hanya berhadapan dengan cuciian kotor, dapur dan popok. Gak ada waktu buat buka - buka laptop, bahkan setelah resign dari kerjaan rasanya tangan dan jari - jemari ini kaku mau ketik - mengetik. Bahkan ilmu yang dulu pernah didalami hampir semuanya lupa, apalagi ilmu yang baru nyaris nggak nyantol alias lemot.
Zaman modern memang diikuti dengan perkembangan tekhnologi yang sangat
cepat, aplikasi - aplikasi baru pun bermunculan, seperti FB lanjut ke twitter
sekarang yang lagi ngehits adalah instagram. Entahlah apa saja sebenarnya fungsi
dari beberpa aplikasi sosial media tersebut. Dulu sempat juga menjadi emak alay
dengan maksud mengikuti trend, heehe dasar. Setelah mempunyai usaha dan product
dagangan, sayapun mengalihkan fungsi aplikasi sosial media tersebut untuk sebuah
promosi.
Dengan sesekali melihat iklan dibeberapa beranda instagram, saya
menemukan pamflet sebuah info tentang kelas blogging disana tertulis Exclusive Blogging Class by The Jannah Institute, foundernya kak Prita Hw, awalnya saya cuma lihat saja sambil berpikir “enak kali ya kalau ikut ini?” tapi diem lagi
karena merasa konyol saja kalau ikutan kelas begituan hehe. Tekhnologi begituan
bagi saya adalah sesuatu yang sangat langka meskipun kata beberapa orang itu
adalah hal yang biasa.
Suatu ketika datanglah mb Faiq kerumah bersama temannya yang bernama
mbak Bunga. Mereka awalnya hanya silaturahmi saja. Entah memang rejeki saya
atau hanya kebetulan kami tiba - tiba membahas masalah blog, “eh mbak ga mau
ikutan kelas blog? Yang ngadain namanya mb Prita, ini kayaknya masih tersisa
satu seat deh” kata mb Faiq. Aku hanya senyum saja pada saat itu dan
berpikir...kok aneh ya,seperti diberi pintu syurga gitu rasanya hehehe. Mbak
satunya yang bernama mbak Bunga pun akan mengikuti kelas itu katanya. Dan usut
punya usut pendaftaran kelas blog tersebut ada diskon, jadi apabila mendaftar
satu orang, biaya nya selisih lebih mahal daripada mendaftar berdua. “Ya...pas
ini” gumamku dalam hati. Akhirnya kamipun mendaftar untuk mengikuti kelas blog tersebut
berdua. Maklumlah ilmunya emak emak haha...cari diskonan.
Exclusive Blogging Class |
Hari pertama kelas blog, Pada saat itu saya minder sekali melihat
mbak - mbak yang sudah pada expert dibidang blogging, sedangkan saya
mengoperasikan laptop aja masih pake jari 11, selain itu laptop saya paling
unik, paling canggih dan paling bagus hahha...maklumlah itu adalah laptop
keluarga yang sudah mulai ngambek karena terlalu sering dianiaya wkwwk.
Kebayang sekali perjalanan membawa laptop satu set dengan keyboard external
kwwkkwk. Hari itu kelas blogging selain diisi oleh kak Prita juga ada mbak Vindy, beliau adalah jurnalis ternama di beberapa media. Awal mula kelas
blogging temanya adalah membuat template, dll. Hari itu saya masih diam aja
sambil memperhatikan satu persatu dari peserta. Bingung, aneh semua jadi
satu. Ada teman berkerudung panjang duduk disebelah saya dan sayapun tidak
sungkan minta ajarin dia apa apa yang telah disampaikan mb Vindy pada saat itu,
sebut saja namanya mb Karin hehe. Beberapa berikutnya mbak Karin saya undang
kerumah untuk bisa mengajari saya tentang apa yang kemaren sudah diajarkan mbak Vindy, mbak Karin emang baik sekali...love you mbak Yuanita Dwi Karina.
Kelas Kedua alias pertemuan kelas blogging kedua diadakan dirumah
saya, karena jadwalnya perkelompok, pada saat itu kelompok kami terdiri dari
mbak Ines dan mb Karin, tetapi mbak Karin ga bisa hadir. Jadi yang sowan kerumah
hanya mbak Ines, kak Prita dan Kak Nana Warsita suaminya kak Prita dan satu lagi,kak
tangguh bagian penghibur hehe...Mbak Ines banyak membantuku menata blog yang
masih morat marit itu. Pada saat itu kami belajar menghubungkan blog dengan
media sosial dan beberapa group komunitas. Meskipun sih pada dasarnya sampai
pada saat itu sayapun masih bingung hhahaha...
KPRI UNEJ |
Oke next pertemuan keempat, karena yang pertemuan ketiga saya
berhalangan hadir. Pertemuan keempat kita meet up di KPRI unej, disana sengaja
saya bawa product karena temanya adala photography by kak Nana Warsita. Product
andalan berkemasan yang saya bawa adalah “just kidding” jus silky pudding.
Minuman dengan komposisi : susu, puding, ice cream yang sanagat maknyes
ditenggorokan, eh malah promosi hehhe....Just kidding menjadi bahan photo - photo
oleh teman teman. Selain itu juga ada beberapa yang memesan makanan buat bahan
praktek photo product. Emang sih didunia photography saya sering melakukan
karena usaha saya adalah membuat puding design, jadi setiap product yang mau
dikirim ke konsumen sebelumnya dipotret dulu secantik mungkin sebagai contoh
hehehe promosi lagi...tapi dikelas itu menambah ilmu baru dari kak Nana untuk
mendapat spot yang menarik saat pengambilan gambar buat bahan penulisan. Klop
lah rasanya ilmu photography pada saat itu.
Hasil Photography Class with My Product "Just Kidding" |
Lanjut pertemuan kelima, bertempat lagi dirumah kak Prita, dengan tema
cara membuat blog menghasilkan. Tema ini adalah tema paling seru karena berbau -
bau uang hahaha...dasar mata duitan. Ditema ini kita diajari bagaimana caranya
menulis yang menarik dengan konten yang menjual. Bagaimana menjadi bagian dari
beberapa komunitas blogger, dan juga bagaimana cara mendapatkan info untuk
mendapatkan uang lewat ngeblog. Ternyata baru tahu kalau nyari uang nggak hanya
jualan puding dan minuman saja, tapi menulis juga bisa dapat uang wkwkwkk, tahu
gini dari dulu pingin belajar. Hmmm lagi - lagi mata duitan hehee..
Itu beberapa cerita tentang dunia tekhnologi yang saya alami hingga
sampai mengenal kak Prita dan dunia blog. Terkadang rejeki itu memang nggak harus
dikejar sampai mati matian. Kalau Allah berkehendak jalan itu akan datang
dengan sendirinya...Wallahu A’lam...
Ditunggu cerita seru selanjutnya dalam dunia perbloggingan yaaa...
Motto anak blogger, pantang bertanya sebelum membaca
Secercah senja
be a blogger
Reviewed by Ratna Dias
on
April 17, 2018
Rating:
Tapi kan sekarang sudah baru mbak laptopnya~
BalasHapusSudah nggak sebelas jari lagi dong wkwk.
Ini terngakak :))
>> Ternyata baru tahu kalau nyari uang nggak hanya jualan puding dan minuman saja, tapi menulis juga bisa dapat uang wkwkwkk, tahu gini dari dulu pingin belajar.
Wah, mb Nana keren bisa menulis panjang gini. Keliatan bgt mbak kl mb Nana bisa bercerita lewat tulisan. Semangat mbak ya, ga ada kata terlambat utk belajar. Welcome di dunia blogging yg penuh warna :)
BalasHapusSilaturahim bawa rejeki. Alhamdulillah.. Mb Nana ni powerfull bangeeet. Sukaaa..
BalasHapusahahaha...asal jangan power rangers mb faiq
Hapus