Pasir Putih Situbondo |
Hari itu memang tak ada yang kami rencanakan, hanya saja bertepatan dengan
hari liburnya anak-anak. Kami berniat akan bertamasya disuatu tempat . Tapi gak
tahu mau kemana. Ya iyalah candid hehe,
secara memang kita jarang bertamasya jauh-jauh. Paling jauh ke Taman Botani Sukorambi, itu adalah salah satu tempat wisata di kota Jember yang sangat kami
banggakan.
Ada sebait celoteh dari seorang anak yang berusaha protes karena tidak
pernah kami ajak tamasya keluar kota. Dia menyebut salah satu objek wisata laut
karena memang belum pernah kami ajak bermain air laut sama sekali. Okelah ide
itu tiba-tiba muncul, dan kami putuskan tamasya ke pantai pasir putih Situbondo.
Pagi buta kami putuskan berangkat dengan tujuan agar tidak memakan hari. Perjalanan
kami dari Jember sampai ke Situbondo memakan waktu sekitar 4 jam, cukup lama
bagi kami yang memang jarang bepergian jauh, apalagi sikecil Raya yang hobinya cuma
main gadget dirumah.
Teringat akan gadget, dia adalah senjata terburuk yang sudah merasuk kedalam jiwa anak anak. Hal ini sangat memukul jiwa emaknya, karena alat ini anak anak jadi sulit menemukan jati dirinya. Dengan diajaknya bermain diluar seperti tamasya ini mungkin bisa merubah apa yang sudah mereka tancapkan dihati mereka tentang dunia anak anak. Salah satunya adalah outbond bersama keluarga ya ng melibatkan jiwa anak-anaknya dan menstimulasi otak agar
belajar dengan gembira.
Teringat akan gadget, dia adalah senjata terburuk yang sudah merasuk kedalam jiwa anak anak. Hal ini sangat memukul jiwa emaknya, karena alat ini anak anak jadi sulit menemukan jati dirinya. Dengan diajaknya bermain diluar seperti tamasya ini mungkin bisa merubah apa yang sudah mereka tancapkan dihati mereka tentang dunia anak anak. Salah satunya adalah outbond bersama keluarga ya
Hari pertama kita lalui perjalanan dengan menikmati indahnya pemandangan
disekeliling jalan. Sambil bernyanyi, mendengarkan lagu, mereka sangat gembira
sekali. Kami satu keluarga terdiri dari ayah, bunda, kaka, adek, uti juga
diajak ya hehe. Alhamdulillah atas rizky yang Allah beri sehingga kami bisa menikmati
perjalanan ini dengan senang hati.
Sesampai kota Situbondo kami-pun mencari tempat penginapan, yang tarifnya
lumayan terjangkau dan nyaman sehingga bisa bikin semua keluarga betah tapi
irit di kantong. Dan lumayan-lah kami menemukan yang kami inginkan yang berdekatan
pula dengan pantai.
Petualangan-pun dimulai...
Petualangan-pun dimulai...
Tak menunda-nunda waktu lagi, kami memang sangat suka sekali dengan suasana
air. Secara sang ayah yang hobby nya berenang. Jadi setiap kami bepergian
berlibur selalu tujuan utama adalah yang ada tempat berenangnya. Nah disini gak
hanya tempat berenang saja kan ya...tapi laut. Semua suka, merekapun tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menuangkan hobbynya. Sang ayah pun sergap mengajak
anak-anak untuk langsung berenang sampai ketengah lautan.
Laut adalah sebuah pemandangan yang sangat indah yang sangat aku kagumi,
disana kita bisa melepaskan segala ego dan segala emosi. Bayangkan saja kita
yang hanya sekecil ini bila dibandingkan dengan luasnya samudra biru hanya
sesosok yang tak ternilai. Laut yang luas melukiskan anugrah Allah yang tak
ternilai yang memberi inspirasi para penulis untuk menuangkan segala ide dan
gagasan, yang memberi sepotong pesan pada sang petualang bahwa hidup bebas
sebebas luasnya lautan itu, memberi arti pula bagi sang penikmat keindahan
untuk memuji ciptaan sang maha kuasa.
Di moment tamasya itu anak-anak sangat menikmatinya, bahkan sampai hari
menjelang sore pun tak terasa, sinar matahari yang panas terasa hangat dan
susana yang ramai terasa damai. Ada satu kenangan yang sampai saat ini kami
sangat memahami arti dari sebuah petualangan bagi anak-anak. Dihari itu , putra
kami yang kecil, si Raya tak disangka-sangka berani berenang hingga ke tengah
lautan. Hal ini sebenarnya bukan hal yang laur biasa bagi orang tua lainnya,
tapi bagi kami ini adalah hal yang sangat memberi arti bagi dia. Bayangkan saja, berenang di kolam sedangkal
cempaka swimming pool aja dia sangat ketakutan, tapi hari itu berbeda, dia sangat
tidak takut sama sekali bahkan sampai hampir ketengah lautan, emaknya aja yang
teriak-teriak ketakutan hehe...
Menikmati nikmatnya kelapa muda |
Sebetulnya apabila kita menelaah keberadaan gadget sangatlah banyak keuntungan yang kita dapat , meskipun pemainnya adalah anak-anak. Tapi hal ini bisa menjadi pelajaran juga bagi orang tua bahwa pengaruh distimulasi otak sangat memberi peran keaktifan, sedangakan pengaruh kepada perkembangan jiwanya sangat memberi dampak yang kurang baik. Contohnya saja si Raya yang sampai pada detik itu dia sangat enggan bersosialisai dengan teman-teman sekelasnya. Bermain bersama teman teman seusianya dilingkungan rumah? Ini yang menjadi pertanyaan ibu gurunya disekolah.
Memang tempat tinggal kami adalah perumahan, bisa dibilang masih lumayan perkotaan meski agar minggir hehe..tapi diblok kami kebetulan penghuninya hanya beberapa saja dari beberpa rumah yang ada. Itulah salah satu alasan kenapa sulit menemukan teman bermain si Ray dilingkungan selain bersama kakaknya.
Outbond adalah salah satu jalan keluar bagi beebrapa orang yang ingin
me-refresh segala kepenatan diri. Mungkin ini terlihat simple dan terdengar gak
penting bagi sebagian orang, hal inilah yang akhirnya kami usahakn untuk
merubah jiwa anak-anak, meskipun sih acara yang kami jalankan tidak ada rencana
sama sekali, tapi dalam benak kami sudah ada pemikiran demikian hehe..
Disana anak-anak sangat menikmati liburannya, bermain bola, berenang,
bermain pasir, mencari ubur-ubur, semua sangatlah seru, akhirnya sore itu kita
kembali ke tempat penginapan untuk membersihkan badan dan beribadah. Setelah maghrib
terlewat kamipun melanjutkan perjalanan petualangan kami dengan menyisiri
pantai dengan nuansa malam yang dingin, menyewa tikarlah buat duduk-duduk
sambil menikmati jagung bakar ditepi pantai.
Suara ombak dan angin yang mendesir membuat kita semakin mnegerti akan indahnya ciptaan Allah, bahwa malam haripun ditepi pantai kita masih bisa meghirup udara yang penuh alam bebas, jauh dari polusi, suara bising dan segala kepusingan yang biasa dialami dimasyarakat.
Suara ombak dan angin yang mendesir membuat kita semakin mnegerti akan indahnya ciptaan Allah, bahwa malam haripun ditepi pantai kita masih bisa meghirup udara yang penuh alam bebas, jauh dari polusi, suara bising dan segala kepusingan yang biasa dialami dimasyarakat.
Malampun berlalu, tibalah waktu istirahat dan kembali ke penginapan. Setiba
disana kamipun terlelap kecapekan, persiapan pula buat besok melanjutkan petualangan
kembali.
Malam hari di tepi pantai |
Gelang kepiting khas pasput Situbondo |
Kami menyiapkan beberapa baju dan alat permainan kembali untuk bermain dilaut, tapi hari itu tak sama dengan hari sebelumnya, cuaca agak mendung dan sedikit gerimis. Tapi anak-anak gak peduli dengan cuaca demikian. Mereka lanjut saja bersama ayahnya menuju lokasi bermain yang sama dengan hari kemaren, bermain yang sama dengan hari kemaren pula, hingga hujan turun sangat deras.
Kami-pun menepi di penjual makanan di tepi pantai itu, dengan menikmati sebiji es kelapa muda yang kami nikmati bersama-sama, serasa di Bali saja hehee. Cuaca tak kunjung berubah, tetap hujan deras saja hingga siang hari. Akhirnya kamipun memutuskan kembali ke penginapan saja karena badan anak-anak sudah mulai kedinginan.
Sesampai di penginapan kamipun membersihkan diri, mencuci baju yang banyak terkena kotoran air laut biar nanti kalau pas pulang ga ada beban.
Waktunya persiapan pulang,,,
Semua perlengkapan kami cek agar tidak ada barang yang tertinggal. Rasanya
sedih sekali meninggalkan liburan yang sangat memberi arti ini. Akhirnya mobil
yang sudah dipanaskan sang ayah sudah siap untuk meluncur ke Jember. Perjalanan
pulang kali ini kami syukuri karena dengan rahmat dan rizky dari Allah kami
bisa menikmati liburan ini. Perjalananpun kami lalui dengan tanpa lelah sama
sekali sambil sesekali menoleh kekanan kiri yang terbentang luas lautan di
sepanjang jalan Situbondo. Sesampai dirumah anak-anak masih saja menceritakan
apa yang dialaminya saat waktu itu...wah seru deh rasanya...
Senja yang indah di pasput Situbondo |
Keesokan harinya anak-anak sudah mulai persiapan sekolah kembali, dan semua kegiatan berlangsung seperti semula kembali. Si kaka dengan baju merah putihnya dan si adek dengan kemanjaan nya ga mau berangkat ke sekolah.
Ya, si Raya memang susah kalau disuruh ke Sekolah, berbagai cara telah saya lakukan agar dia bisa seperti teman temannya yang lain, dari cara yang halus sampai yang sangat ekstrim,,,wahhh seperti apa ya yang ekstrim itu? Ya gak sampai dipukuli gtu sih...hanya dipaksa mandi, dipaksa pake seragam sampai dibawa ke Sekolahnya dengan sedikit pemaksaan.
Di Sekolah-pun gak bisa ditinggal, alias emaknya nih nungguin dikelas sambil ikutan menghafal yel-yel dan nyanyiannya, hadehhh...kerjaan rumah terbengkalai, bahkan beberapa pesanan sampai ke pending.
Pada hari itu adalah hari dimana sesuatu beda dari biasanya, si Raya yang
gak pernah mau berangkat sekolah tiba-tiba ga mau ditunggu, si Raya yang biasanya
manja berubah menjadi anak yang mandiri, ada apa ini?
Rupa-rupanya dia sudah mulai percaya diri, mulai merasa aman bila ada
bahaya, mulai merasa nyaman dengan dirinya. Emaknya mikir keras ini sambil
sharing sama ayahnya...akhirnya ketemulah alasan itu.
Yap, karena dia sudah mulai merasa aman ketika berada ditengah lautan, karena dia sudah merasa nyaman dengan adanya bahaya, dia sudah merasa gak ada apa-apa apabila ada sesuatu hal...rasanya ingin menangis saja...hal yang sama sekali kami tidak duga itu memberi dampak yang sangat besar bagi putra kami. Memang kami bukan orang tua yang banyak mengerti tentang pendidikan anak, yang kami tahu hanya pendidikan yang dilakukan oleh orang tua pada umumnya yang menurut saya gak ada kendala dengan jiwa putra putri mereka.
Yap, karena dia sudah mulai merasa aman ketika berada ditengah lautan, karena dia sudah merasa nyaman dengan adanya bahaya, dia sudah merasa gak ada apa-apa apabila ada sesuatu hal...rasanya ingin menangis saja...hal yang sama sekali kami tidak duga itu memberi dampak yang sangat besar bagi putra kami. Memang kami bukan orang tua yang banyak mengerti tentang pendidikan anak, yang kami tahu hanya pendidikan yang dilakukan oleh orang tua pada umumnya yang menurut saya gak ada kendala dengan jiwa putra putri mereka.
Mungkin ini adalah sebuah gambaran sebuah kehidupan yang mungkin saja ada
beberapa orang juga mengalaminya...setidaknya ada beberapa hal yang dapat diambil
manfaatnya dari sebuah kejadian..
@ratnadiast
Manfaat Outbond Bagi si Kecil
Reviewed by Ratna Dias
on
Maret 24, 2018
Rating:
Si Raya jadi berani karena ikut Public Speaking for Kids-nya The Jannah Institute tuh mbak wkwk.
BalasHapushaha nanti tak ikutkan kok...tenang mb mimin
BalasHapusFitrahny emang anak2 yg jiwanya bebas lebih suka alam terbuka ya mba daripada dikurung wkkk
BalasHapusiya mb miyoo hehe
BalasHapusWah Husna perlu diajak ke laut nih
BalasHapuswheeh iya mb faiq, tapi keberanian dan jiwa tiap anak berbeda
BalasHapusMasyaAlloh ya mbak, jadi tambah ilmu.. anak2 emg butuh waktu buat beraktifitas di luar dan mengurangi screentime
BalasHapusbenul sekali mb karin
Hapus